Kisah asmara sudah selayaknya dirasakan bagi setiap insan yang sudah mempersiapkan, dalam tanda kutip “yang sudah waktunya”, banyak dari teman kita, kerabat atau orang yang kita jumpai terlalu berlama-lama mempertahankan kisah asmaranya, sebenernya bukan jadi permasalahan namun akan sangat bermasalah jika itu dilakukan oleh pelajar yang masih duduk dibangku sekolah.
Akan tetapi jika kamu mempunyai cinta yang kuat dimasa sekolah, ingat! apakah cinta itu membuat kamu semangat? atau membuat kamu jadi lupa niat. (niat belajar).
Hari-hari bukannya memikirkan pelajaran tapi malah memikirkan sebuah perasaan, ini fase-fase yang mungkin hampir semua orang rasakan, namun fase ini sangat memprihatinkan bahkan miris sampai buat aku nangis, nangis atas kisah-kisah yang diluar dugaan, alih-alih fokus belajar tapi malah coba-coba bikin anak tanpa aturan, seakan-akan hubungan suami-istri sudah layak dilakukan, syari’at sudah terlupakan bahkan semua hal bisa dihalalkan.
Buku ini tentang perasaan atas kisah asmara yang telah dilakukan, entah pembaca mengambil hikmah dari ini semua atau enggan membaca karena penuh dengan drama. Pada intinya buku ini berisi kumpulan puisi tentang perasaan dan motivasi diri dari kisah asmara yang penah terjadi.




